Teknologi
Jumat 13 Juli 2018 14:16
Aktivitas Gunung Anak Krakatau tinggi, masyarakat diminta waspada. (FOTO: Istimewa)
\"Share

BANTENEXPRES - Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan bahwa saat ini aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau (2.968 mdpl) masih tinggi. Karena itu masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 kilometer (km) dari kawah.

“Hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih tinggi, sehingga tingkat aktivitasnya masih berada pada Level II (Waspada). Direkomendasikan kepada masyarakat/wisatawan untuk tidak mendekati kawah dalam radius 1 km dari kawah,” ujar Kepala PVMBG Kasbani, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (13/07).

Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini, menurut Kasbani, berupa keluarnya material vulkanik dari Kawah Krakatau dalam bentuk lontaran material pijar yang jatuh di sekitar tubuh Gunung Anak Krakatau, serta guguran lava pijar yang mengarah ke selatan.

Fenomena lain yang terpantau atau dirasakan dari Pos PGA di Pasauran adalah bunyi aktivitas letusan dari arah gunung yang cukup keras dengan frekuensi kejadian yang cukup rapat, aktivitas letusan ini juga dapat menggetarkan kaca pada bangunan Pos PGA.

“Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau hingga tanggal 12 Juli 2018 pukul 20:05 WIB masih dalam fase erupsi yang ditandai keluarnya material vulkanik dari pusat kegiatan Gunung Anak Krakatau,” jelas dia.

Diketahui Gunung Anak Krakatau secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Aktivitas vulkanik gunung yang berada 305 meter diatas permukaan laut ini menunjukkan peningkatan sejak 18 Juni 2018 lalu.

Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang berdiameter lebih kurang 2 km merupakan kawasan rawan bencana.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten meminta masyarakat yang ada di sekitar wilayah yang dekat dengan Gunung Anak Krakatu (GAK) untuk waspada terkait Letusan GAK tersebut.
     
"Masyarakat waspada terutama wilayah Panimbang, Labuan, Sumur. Dan nelayan tidak mendekati gunung anak Krakatau," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Banten Sumawijaya di Serang, Kamis (12/07).
   
Ia mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan BPBD Pandeglang dan meminta BPBD di daerah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap tenang. "BPBD Pandeglang dan BPBD Kabupaten Serang pasti melakukan sosialisasi. Kami juga sudah menyampaikan himbauan dari BNPB," kata Sumawijaya.
     
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya menyampaikan, Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda Provinsi Lampung untuk sekian kali meletus. PVMBG melaporkan Gunung Anak Krakatau meletus sebanyak 56 kali dengan tinggi kolom abu bervarasi 200 meter hingga 1.000 meter di atas puncak kawah pada Rabu (11/07). (GUNG/MUH)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek