Nasional
Sabtu 28 Oktober 2023 16:24
Pasangan capres/cawapres AMIN berfoto dengan latar belakang lautan massa pada acara senam, di Depok, Ahad (28/10). (FOTO: dok-Twitter Cakimin)
\"Share

BANTENEXPRES - Calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyentil soal praktik nepotisme dan etika bernegara. Pernyataan ini disampaikan Anies saat memberikan sambutan di acara senam dan jalan sehat bareng AMIN yang digelar di kawasan GDC Depok, Ahad (28/10).

"Bapak ibu, mau tidak nepotisme hidup lagi di negeri ini? Mau tidak hanky-panky ada lagi di negeri ini?," ujar Anies dihadapan ribuan peserta senam.

Anies juga menyoroti soal etika bernegara serta menyoroti soal situasi negara yang ia sebut kini dimiliki oleh satu pihak tertentu. Hal itu, menurutnya dapat mempengaruhi maslahat milik seluruh rakyat Indonesia.

"Saya sampaikan kepada semua, kita ingin mengembalikan kewarasan dalam bernegara," ujar Anies.

"Mengembalikan etika dalam bernegara. Negara ini kan milik satu rakyat Indonesia, bukan hanya milik satu keluarga. Kita akan bekerja untuk mengembalikan itu semua," sambungnya menegaskan.

Dalam acara tersebut, Anies juga menyatakan keyakinannya merengkuh kemenangan besar di provinsi Jawa Barat dengan basis pendukung masif di kota Depok dan sekitarnya.

"Insya Allah Jawa Barat ada di tangan kita, karena Depok ini pengaruhnya luar biasa," ucap Anies disambut oleh ribuan massa pendukungnya.

Menurut Anies, Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan populasi paling padat di Indonesia dapat memberikan dampak signifikan bagi kiprahnya nanti di Pilpres 2024.

Untuk itu, ia cukup yakin dapat memanfaatkan Depok selaku salah satu ceruk paling penting.

"Bila Depok ini menang, Insya Allah Jawa Barat kita pegang. Jika Jawa Barat menang, Insya Allah satu Indonesia kita bisa menang. Tidak hanya di Pilpres, tapi semuanya," kata Anies dikutip dari laman CNNIndonesia.

Terpisah, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Iqbal mengajak pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menolak dinasti politik.

Iqbal membandingkan dinasti politik saat ini dengan Orde Baru. Ia menilai dinasti politik harus dicegah agar kesengsaraan rakyat di era Orde Baru tak terulang.

"Setuju tolak politik dinasti? Kita sudah berjuang lama. Reformasi kita sudah memakan banyak korban. Kenapa? Karena terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme," kata Iqbal dalam acara Kampanye Gerakan Perubahan di Gedung Joeang '45, Jakarta, Jumat (27/10).

Iqbal mengatakan dinasti politik Orde Baru bisa dihentikan karena rakyat berani dan kritis. Dia mengajak pendukung AMIN untuk melakukan hal yang sama saat ini.

(GUNG)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek