Ekonomi
Kamis 07 Desember 2017 07:24
Manggis rasanya asem manis menjadi salahsatu buah favorit sebagian orang Indonesia. (FOTO: NET)
\"Share

LEBAK - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Pemerintah Kabupaten Lebak menjadikan padi dan buah sebagai komoditas pertanian andalan yang menyumbang pertumbuhan ekonomi cukup besar.

"Kami terus mendorong kualitas produksi komoditas pertanian itu meningkat sehingga bisa bersaing di pasar," kata Kepala Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Distanbun Kabupaten Lebak Iin Riyani, dalam keteranganya di Lebak, Rabu (06/12).

Ada lima produk pertanian unggulan daerah tersebut yaitu padi, pisang, durian, manggis dan rambutan. Produksi komoditas pertanian itu berkembang di 28 kecamatan dan bisa memenuhi permintaan pasar lokal, ungkap Iin.

Selain itu untuk memenuhi kebutuhan lokal, sambung dia, produk pertanian itu juga dikirim keluar daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat hingga Lampung. Produksi komoditas pertanian unggulan daerah itu surplus sehingga menyumbang pertumbuhan ekonomi daerah.

“Perguliran uang hasil penjualan produk pertanian itu hingga miliaran rupiah per hari dengan produksi ratusan ton,” kata dia.

Bahkan, setiap hari berbagai angkutan dari 28 kecamatan mengangkut komoditas pisang dan beras hasil produksi petani, sambungnya.

Selama ini, kata Iin, Lebak menjadi lumbung pangan di Banten karena produksi beras surplus juga menyumbangkan kedaulatan pangan nasional. "Kami menilai komoditas pertanian beras dan pisang dapat menjadi sumber pendapatan bagi petani secara bulanan," katanya.

Ia mengatakan penghasilan petani yang menyumbangkan pendapatan terbesar itu adalah pisang sebab tanaman pisang setiap hari berproduksi tanpa mengenal musim. Sedangkan, komoditas pertanian yang bersifat musiman antara lain padi, durian, rambutan dan manggis.

Produksi pertanian musiman itu juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan petani. Bahkan, komoditas pertanian buah rambutan dan manggis menembus hingga pasar ekspor ke sejumlah negara di benua Asia, Eropa, Australia hingga Amerika Serikat.

“Kelebihan rambutan tangkue asal Lebak, selain manis, organik, buahnya besar, juga tidak banyak mengeluarkan air. Dan permintaan pasar mancanegara cukup tinggi jika musim panen buah komoditas unggulan daerah itu,” ujarnya.

Mereka biasanya memakan rambutan tangkue pada malam hari bersama keluarga, karena rasanya sangat menyegarkan. "Semua produk komoditas manggis dan rambutan itu melalui jasa eksportir dari Jakarta," demikian Kepala Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Distanbun Kabupaten Lebak Iin Riyani. (***)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek