Ekonomi
Sabtu 28 September 2024 14:19
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, KH Baijuri Khotib menjelaskan program ISLAH kepada media. (FOTO: BantenExpres)
\"Share

BANTENEXPRES - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, KH Baijuri Khotib menyayangkan adanya komentar anggota DPRD Kota Tangerang asal partai Golkar Saipul Milah terkait program Infaq, Sedekah dan Sekolah (ISLAH).

Menurut Kyai Baijuri, apa yang disampaikan Saipul Milah kepada wartawan kemarin mengenai program ISLAH dinlai tidak proposional, tidak paham.

"Ya, sangat disayangkan komentar anggota DPRD Kota Tangerang pak Saipul Milah atas pernyataanya kemarin ke media terkait program ISLAH. Harusnya tabayyun dulu, tanya dulu ke kita biar paham apa itu ISLAH," ucap dia kepada awak media di kantornya, Jumat (27/09) sore.

Dalam kesempatan ini, Kyai Baijuri menjelaskan program ISLAH yang diinisiasi MUI dan Basnaz Kota Tangerang, ISLAH adalah program mengajak sedekah kepada para pelajar tingkat SD dan SMP yang sifatnya sukarela.

"Ini ajakan atau imbauan sedekah, ya namanya sedekah itu tidak wajib. Kita sudah pikirkan itu sudah pasti ada pro dan kontra, biasalah itu," kata dia tersenyum.

"Program itu dalam rangka syiar agama, berdakwah. Jadi dalam setiap berdakhwah pasti ada rintangan dan tantanganya," sambungnya sembari mengatakan di jaman Rasull pun saat berdakwah penuh dengan resiko dan rintangan.

Kyai Baijuri menyampaikan, pihaknya sebagai inisiator program ISLAH tersebut telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik Dinas pendidikan maupun pihak sekolah. Bahkan dengan Pj Wali Kota Tangerang.

Dia menjelaskan, program ISLAH bertujuan guna membangun dan menerapkan semangat bersedekah kepada para siswa maupun guru di Kota Tangerang. Kata dia, program ISLAH melatih siswa untuk bersedekah guna meningkatkan kwalitas pendidikan di Kota Tangerang.

"Misal, melalui program ISLAH ini kita bisa membantu guru yang berprestasi untuk diberangkatkan pergi ibadah umroh, atau untuk siswa berprestasi tapi tidak dapat meneruskan sekolah, melalui program ISLAH kita bisa bantu," kata Baijuri.

Dia mengatakan, program ISLAH melibatkan pihak Baznas Kota Tangerang sebagai pengelola keuangan. "Jadi uang itu dikelola oleh Baznas. Kita gak bisa mengelola keuangan, MUI urusanya fatwa atau urusan keumatan," tegas dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, program ISLAH sudah menggunakan sistem digitalisasi. Melalui portal MUI Kota Tangerang, masyarakat dapat mengetahui apa saja kegiatan maupun program MUI.

"Selain ISLAH, di portal MUI Kota Tangerang juga ada program IHSAN dam IFADA. ini semua program ajakan sedekah kepada ummat khusunya masyarakat Kota Tangerang. Kita berdakwah lewat sistem digitalisasi karena saat ini eranya teknologi," papar Kyai Baijuri sembari menambahkan tidak akan menghentikan syiar dakwah.

"Kita berdakwah, jadi kita tidak akan menghentikan dakwah. Adapun untuk program ISLAH ya monggo dinas pendidikan yang punya kewenangan, lanjut atau tidaknya, itukan sifatnya ajakan," tegas dia mengakhiri ketika ditanya akankah program ISLAH dihentikan.

Sebelumnya, program ISLAH MUI ditentang keras oleh Anggota DPRD Kota Tangerang Fraksi Partai Golkar, Saipul Milah. Ia menyatakan sangat tidak setuju dengan ide menarik dana dari para pelajar itu meski Rp.2000 perak.

Dia mengungkap, sejumlah kepala sekolah dan para orang tua wali murid mengadu kepadanya atas keluhan dan keberatan program ISLAH yang dicetuskan lembaga MUI.

"Saya minta program ini segera batalkan, dicabut. Saya kira ini program akal-akalan saja," cetus Saipul Milah yang juga Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang.

(ZIE/GUNG)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek