

TANGERANG - Warga dari beberapa RT dan RW, seperti RT03/01 dan RT03/06 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang menolak keras rencana penutupan Jalan Mandala dan Melati yang akan dilakukan kontraktor Wika untuk pembangunan Jalan Tol [JORR2] diwilayah ini.
Tuntutan warga tersebut diketahui saat sejumlah anggota DPRD Kota Tangerang melakukan sidak (inspeksi mendadak), ke lokasi Jalan Mandala dan Melati, pada Rabu (13/11) sore.
Warga mengaku akses Jalan Mandala dan Melati adalah jalan vital bagi mobilitas dan akses warga untuk beraktivitas sehari-hari. Mereka menyampaikan tuntutan itu kepada para wakil rakyat agar rencana penutupan dibatalkan.
Sidak dipimpin Ketua Komisi I Junadi dan Ketua Komisi IV Sumarti, didampingi beberapa anggota komisi DPRD Kota Tangerang, wakil rakyat ini pun berjanji akan berjuang dan membawa aspirasi serta tuntutan warga ke tingkat pimpinan.
Sementara Ketua Fraksi PDI Perjuangan Andri Permana, kepada warga mengatakan akan berusaha keras dan memperjuangkan semua tuntutan.
“Kami di Komisi I dan IV akan berjuang agar rencana penutupan jalan itu dibatalkan. Bapak-bapak, Ibu-ibu, kami harap tenang dan bersabar, kami akan terus berusaha berjuang,” tegas Andri seusai sidak, dikediaman Ketua RW03 Yadi.
BACA JUGA: Penegakan Perda IMB di Kota Tangerang Tumpul
Sementara, Ketua LPM Keluarahan Tanah Tinggi, Sukatno, mengungkapkan selama setahun ini pihaknya bersama warga sudah berulang kali mengadukan persoalan itu ke Pemerintah Kota Tangerang.
“Mulai dari Kelurahan, Kecamatan dan SKPD, semua sudah kami tempuh, mengadukan persoalan ini. Dengan harapan rencana pemblokiran atau penutupan di Jalan Mandala dan Melati agar dibatalkan,” ujar Sukatno kepada awak BantenExpres dilokasi.
Namun, lanjut dia, selama proses aduan kepada pihak-pihak terkait itu nyatanya hingga kini tidak ada juga jawaban yang pasti dan jelas, hingga membuat warga tambah resah dan gelisah.
Sukatno juga mengatakan sudah beberapa kali (LPM dan warga) mengadakan pertemuan dengan pihak pengembang pembangunan Toll JORR2, tapi selalu dijejali dengan slide-slide (presentasi) dari program pusat.
“Kami lagi-lagi dijejali slide oleh mereka, untuk apa kalau rencana itu tetap akan dilaksanakan? Hingga kami akhirnya mengadukan persoalan ini kepada DPRD Kota Tangerang,” kata dia. “Kalau nanti juga di DPRD tidak berhasil, maka kami akan membawa ini ke DPR-RI, Ombudsman dan kalau perlu ini akan kami bawa ke Presiden,” cetusnya.
BACA JUGA: Wali Kota Imbau Masyakarat Tangerang Antisipasi Musim Hujan
Pengamatan dilapangan, pembangunan jalan Tol yang melintasi Jalan Mandala ini tengah dikebut para pekerja, lalu lalang mobil proyek dan alat berat terus beroprasi ditengah sidak para wakil rakyat [DPRD].
Akibat pembangunan jalan Tol ini, sejumlah wilayah di RW01,03,04,05,06 dan RW15, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang terkena dampaknya. Bising dan debu siang malan dirasakan warga setempat.
“Emak sedih sekali jika Jalan Mandala ini ditutup. Emak dari tahun 1985 sudah tinggal disini dan menggunakan jalan ini [Mandala]. Kalau nanti ditutup kita warga akan jalan memutar jauh, juga anak-anak sekolah mau lewat kemana?,” lirih Salamah-warga setempat kepada BantenExpres saat menyaksikan sidak.
“Disebelah sana itu ada sekolahan [SD] dan pemakaman umum. Emak harap jalan tidak ditutup. Kasihan anak-anak nanti mau sekolah lewat jalan mana,” tambah perempuan yang sudah berusia 74 tahun ini tampak raut muka cemas bersedih. (ZIE/DIR)
- 5.000 Keluarga di Lebak Terdampak Bencana Alam, 180 Rumah Terendam
- Airin Ajukan Pengesahan APBD 2020, Gerindra-PAN Walk Out
- DPRD Sahkan APBD 2020 Kota Tangerang Rp5,1 Triliun
- Lantik Pejabat Eselon II, Bupati Tangerang: Jangan Korupsi!
- ACT dan FPUI Banten Kutuk Aksi Brutal Zionis Israel
- Menyusuri Jejak Kejayaan Islam di Negeri Spanyol
- Wakil Walikota Tangerang: Wartawan Harus Mengedukasi