Pendidikan
Selasa 01 Agustus 2023 20:07
Anak-anak yatim dari berbagai daerah di Jabodetabek tampak happy saat berkunjung ke Kampung Gajeboh, Kanekes Baduy Luar. (FOTO: untuk BantenExpres)
\"Share

BANTENEXPRES - Lembaga Pelayan Masyarakat Dompet Dhuafa menggelar Yatim Berbudaya “Saba Baduy” untuk memberikan ruang bagi anak anak yatim mengenal lebih dekat tentang adat, budaya, dan kearifan suku Baduy Luar, pada Sabtu-Minggu (29-30/07) kemarin.

Pada kegiatan ini LPM Dompet Dhuafa mengajak 100-an anak yatim yang berasal dari Jabodetabek untuk mengunjungi dan bermalam di Kampung Gajeboh, Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pembekalan karakter bagi anak yatim khususnya kebudayaan tentang suku Baduy, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam sekaligus sebagai momentum peringatan 10 Muharram 1445 H.

Berbagai kegiatan menarik yang dapat menambah pengalaman anak-anak dihadirkan dalam kegiatan ini, seperti sharing session dengan Ayah Karmain, penduduk asli suku Baduy Dalam. Pembuatan tenun dan benang, salah satu mata pencaharian masyarakat Baduy, pembuatan tas rajut, produk kearifan lokal ala suku Baduy, dan penampilan musik tradisional khas Baduy.

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Arif Rahmadi Haryono selaku General Manager Layanan Sosial dan Advokasi Dompet Dhuafa, dengan penyematan atribut Saba Baduy secara simbolis kepada perwakilan peserta. Ia berpesan untuk bisa menjaga sikap dan kebersihan lingkungan selama berada di Baduy.

"Selamat datang dan kita berterima kasih tentunya kepada masyarakat Baduy yang sudah menerima kita, karena kita ini pendatang dan tamu, maka tolong jaga sikap, jaga perilaku, dan jaga kebersihan. Nanti teman-teman akan bisa belajar, bisa melihat secara langsung bagaimana Suku Baduy sebagai salah satu suku adat yang memegang teguh budaya dan adat istiadatnya," kata Arif dalam keterangan tertulis kepada BantenExpres, Selasa (01/08).

Dengan adat istiadat, tradisi yang masih sangat terjaga Dompet Dhuafa ingin mengenalkan kepada anak-anak juga memberikan pengalaman, pengetahuan dan pembelajaran bagi mereka.

"Anak anak bisa membawa bekal tentang toleransi, juga mengenal kearifan lokal, supaya ini bisa menjadi bekal anak-anak ke depan bahwa dunia ini tidak hanya ada di dalam gadget saja. Masyarakat di sini bisa hidup tanpa gadget, tanpa listrik tapi mereka bisa bertahan hidup bertahan hidup berdampingan dengan alam tanpa merusak alam," kata dia.

Kegiatan ini pun disambut baik oleh masyarakat Baduy sekitar kampung Gajeboh. Ayah Karmain selaku perwakilan warga Baduy Dalam yang dari dalam acara berharap hadirnya anak-anak di sini dapat mendapat banyak pelajaran dan bisa menambah ilmu dan wawasan untuk anak-anak.

"Kalau kedatangan anak-anak dari Dompet Dhuafa, kami merasa bungah (bangga) dan gembira karena kami di sini ada semacam amanah," ucap Ayah Karmain.

Menurut dia, yang namanya anak yatim kita harus bisa membantu karena itu kewajiban, saling menolong. "Kita merasa bungah kedatangan Dompet Dhuafa," imbuh dia.

Berada di tepian Sungai Ciujung, Kampung Gajeboh yang menaungi sekitar 60 rumah. Tidak sendiri, banyak rangkaian kampung Baduy Luar yang menemani. Kampung Kadu Ketug, Cimarengo, dan Balingbing adalah tetangga terdekatnya.

Zidni Agnia Ilman (17) salah satu peserta berasal dari Bekasi mengungkapkan perasaan yang merasa takjub dengan keindahan Baduy.

“Seneng banget bisa ke sini, karena belum pernah ke Baduy sebelumnya. emang pengen ke Baduy. Saya dapat pelajaran untuk bisa bertahan hidup dengan kondisi seadanya, apalagi tanpa listrik tanpa sinyal," ungkap Zidni tampak gembira.

(MUH/GUNG)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek