

BANTENEXPRES - Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menyatakan permasalahan-permasalahan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB), untuk SD dan SMP Negeri di Kota Tangerang bisa diakomodir lewat sekolah-sekolah gratis.
Hal tersebut disampaikan Jamaluddin saat berdialog dengan puluhan mahasiswa yang melakukan demo aksi, menolak sistem PPDB dan kapitalisasi pendidikan, di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (18/07).
Dihadapan mahasiswa Jamaluddin juga mengatakan Kota Tangerang salah satu daerah terbaik yang menyelenggarakan sistem pendidikan. Dan menjadi percontohan di Indonesia.
"Di Kota Tangerang se-Indonesia itu baru ada dua yang mengadakan sekolah gratis. Ini jadi solusi bagi anak-anak yang tidak bisa keterima di sekolah negeri, itu solusinya adalah anak-anak kita ditampung di SMP swasta gratis," papar dia.
Menurut Jamaluddin yang juga Ketua PGRI ini, di Kota Tangerang fasilitas pendidikan semua sudah lengkap tersedia.
"Terkait dengan sistem zonasi, prestasi, prestasi dan lainnya semuanya terakomodir. Jadi di Kota Tangerang tidak ada alasan anak putus sekolah," kata dia.
"Karena sudah terakomodir baik di sekolah gratis maupun di Tangerang cerdas. Semuanya sudah ada sampai di kementerian agama bukan hanya di dinas pendidikan saja, terkait dengan sekolah gratis ," sambungnya menegaskan.
Ia pun membandingkan dengan kota/kabupaten se-Indonesia, yang menurutnya sekolah gratis di Kota Tangerang telah mendapatkan pengakuan dari Kementerian.
"Bahkan mereka banyak yang ingin mencontoh ke Kota Tangerang. Dan Kota Tangerang alhamdulillah yang terbaik," kata Jamal.
Jamal menambahkan, bila pun masih ada kekurangan-kekurangan terkait sistem pendidikan di Kota Tangerang, pihaknya bersedia menerima segala masukan dari pelbagai unsur elemen masyarakat.
"Semua aspirasi itu menjadi masukan. Mari kita kaji bersama, misalnya sistem PPDB. Sekarang ini kita baru tampung sekira 35 persen kedepan bisa saja sampai 40-50 persen," kata dia.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang menggelar demo aksi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, menolak sistem PPDB yang menurut mereka banyak terjadi kecurangan.
Para mahasiswa juga membakar ban mobil berukuran besar di depan pintu gerbang Puspemkot Tangerang. Sempat terjadi ketegangan antara massa dengan aparat kepolisian yang menjaga jalannya demo aksi pada sore itu.
Mahasiswa merangsek pintu gerbang dan saling dorong dengan aparat. Mereka menuntut Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin untuk hadir menemui massa.
Dalam dialog panas antara mahasiswa dengan Kadis Pendidikan itu, Jamaluddin juga menantang para mahasiswa jika ada temuan kecurangan PPDB di Kota Tangerang untuk dilaporkan.
"Saya akan pecat jika ada kepala sekolah yang bermain ataupun melakukan kecurangan PPDB, saya akan pecat! Silakan laporkan jangan bikin fitnah," cetus Jamal sesaat kemudian meninggalkan para pendemo.
Dihubungi terpisah, aktivis pendidikan Andriyanto mengatakan sistem pendidikan di Kota Tangerang saat ini sudah berjalan baik dan sebagai salah satu percontohan di Indonesia.
"Saya sangat mengapresiasi sistem pendidikan di Kota Tangerang, sudah bagus dan baik setiap tahunnya," kata Andry kepada BantenExpres, Kamis (18/07).
Dikatakannya, program pendidikan gratis ditingkat SMP swasta yang dijalankan pemerintah Kota Tangerang menjadi bukti bahwa anak-anak di Kota Tangerang tidak ada yang putus sekolah.
"Kota Tangerang salah satu daerah di Indonesia yang menerapkan sekolah gratis dan kita apresiasi itu. Jadi ketika ada anak-anak yang tidak bisa masuk sekolah negeri, mereka bisa meneruskan ke sekolah swasta secara gratis," tuturnya.
Sementara terkait sistem PPDB di Kota Tangerang yang dituntut para mahasiswa, Andry berpendapat bahwa sistem tersebut dijalankan oleh pemerintah pusat.
Kendati begitu, ia mengatakan masukan-masukan yang disampaikan oleh mahasiswa ataupun elemen masyarakat lainnya terkait PPDB harus menjadi perhatian Pemkot Tangerang.
"Ya dalam hal ini Dinas Pendidikan. Masukan-masukan itu sebagai aspirasi untuk menjadikan PPDB lebih baik lagi kedepan, karena tidak semua akan terpuaskan saya kira," kata Andry menutup.
(ZIE/GUNG)
- KPK: Guru Terima Hadiah Kenaikan Kelas Bentuk Gratifikasi bukan Rezeki
- Nippon Paint Beri Dukungan kepada Panti Asuhan Abigail Tangsel
- Linier dengan Gubernur, Wali Kota Tangerang Larang Study Tour SD SMP
- Ratusan Sekolah Serentak Gelar Aksi Boikot Produk Pro Zionis Israel
- Tunaikan Janji Politiknya Sachrudin Guyur Bansos kepada Mahasiswa
- Andra Soni Ingatkan Kepala Daerah se-Banten: Jangan Sampai Ada Sekolah Rusak
- Kadisdik Jamal Bilang Mebeler yang Rusak di SMPN 34 Pinang telah Diatasi