Nasional
Sabtu 02 Juli 2022 17:06
Ketua KPK Firli Bahuri memberikan semangat kepada petinju Daud Jordan (FOTO: Dok-Istimewa)
\"Share

BANTENEXPRES - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengatakan kalau semua orang harus belajar dari filosofi olahraga Tinju. Menurut Firli, pertandingan tinju sangat terbuka. Wasit tidak bisa bermain-main dengan angka, selain itu juara secara langsung dapat disaksikan keunggulannya.

Hal itulah yang disampaikan Firli Bahuri seusai menyaksikan secara langsung pertandingan tinju antara Daud Yordan melawan petinju asal Thailand, Panya Uthok dalam gelaran MPro Evolution Fight Series 2022, di Balai Sarbini Jakarta, Jumat (01/07) malam.

Selain mengungkapkan filosofi tinju, tak kalah pentingnya bagaimana Firli mengajarkan bagaiamana seorang pejabat negara harus bersikap dan memberikan contoh sebagai Tauladan.

Dimana saat menyaksikan pertandingan tinju itu Firli tidak mau menyaksikan dengan fasilitas gratis, meski ia diundang namun dirinya tetap membeli dan membayar sendiri, satu lembar tiket seharga Rp.570.

"Walau saya diundang resmi oleh panitia tapi saya beli tiket," ujar Firli kepada wartawan, Sabtu (02/07).

Dia mengaku kehadirannya secara  langsung saat pertandingan tersebut menyemangati petinju kebanggaan Indonesia itu agar bisa tetap mempertahankan juara silver kelas ringan Super WBC Asian Boxing Council yang diraih ketika menang TKO ronde ke-5 atas Rachata Khaopimai di Pattaya, Thailand, 19 November 2021 lalu.

"Daud meminta saya untuk menyemangati dirinya. Sebelum naik ring, saya ketemu Daud di ruang ganti. Saya kasih tahu kekuatan petinju Thailand dan kelemahannya. Tadi saat di atas ring, saya teriak, waspadai pukulan vanya dari bawah. Rahang kiri terbuka, pukul," beber dia.

Para petinju berlatih dengan sangat keras dan menyiapkan diri sebelum naik ring. Mereka tidak menggunakan survei untuk popularitas untuk menentukan siapa yang akan dipilih sebagai pemenang, menurut Firli.

"Begitu juga saat di atas ring, kedua petinju adu jotos untuk meraih angka kemenangan bahkan menggunakan pukulan sekeras-kerasnya untuk menjatuhkan lawan, bahkan tidak jarang lawan tersungkur mencium kanvas," tutur eks Kapolda Sumatera Selatan ini.

Firli juga menyampaikan bagaimana indahnya akhir dari pertandingan tinju. Setelah wasit menyatakan pemenang, kedua petinju saling bersalaman dan berangkulan tanpa kebencian dan permusuhan.

"Elok sekali filosofi tinju. Petinju yang kalah mengucapkan selamat atas kemenangan yang diraih dan yang kalah menerima kekalahan dengan ksatria dan lapang dada," ujar dia lagi.

Bercermin dari filosofi olahraga Tinju, maka Firli berharap yang sama juga dijalankan oleh penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu).

Pensiunan Jenderal Polisi Bintang Tiga ini berharap penyelenggara Pemilu dapat menjalankan tugas secara profesional, adil, transparan dan akuntabel. Bahkan Firli mengibaratkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia sebagai Wasit.

"Bawaslu memainkan perannya sebagai wasit yang berani, benar, jujur, profesional, dan adil serta independen," demikian Ketua KPK Firli Bahuri.

(GUNG)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek