

BANTENEXPRES - Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Tangerang, Tono Darussalam menyatakan salah satu budaya ideologi Pancasila itu adalah musyawarah.
Hal itu disampaikan Toda saat mengklarifikasi terkait aksi massa di depan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang, pada Rabu (05/06) kemarin.
Dimana pada aksi yang melibatkan massa dari berbagai elemen organisasi tesebut, Pemuda Pancasila (PP) ikut hadir disana guna melakukan mediasi.
Toda mengatakan, pihaknya tidak ada niatan untuk menghalang-halangi gerakan atas aksi itu. Akan tetapi kehadiran PP hanya sebatas ingin memberikan sebuah saran atau mediasi kepada massa aksi.
"Kawan-kawan ini kan selalu bicara ideologi Pancasila. Maksud saya, ketika kita bicara ideologi Pancasila, hayolah kita sama-sama kedepankan ideologi itu, yaitu tentang musyawarah," papar Toda kepada wartawan di Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (06/06) sore.
Meski begitu, Toda mengapresiasi adanya aksi massa yang menilai Kesbangpol Kota Tangerang gagal memahami perayaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024 kemarin. Menurutnya aksi itu bagian dari kontrol bagi pemerintah.
"Saya sangat setuju, tetapi kalau kejadian kemarin itu saya sangat berharap sekali melakukan secara mediasi. Karena kenapa? ini kita bicara tentang ideologi masalahnya, karena yang digugat kawan-kawan ini soal Harlah Pancasila," ujar dia.
Lebih lanjut Toda mengatakan, bicara Pancasila pihaknya adalah ormasnya Pancasila. Jika pihaknya diam, maka ia berpendapat akan menjadi kesan yang kurang bagus.
"Dan yang kedua, pada hari itu (aksi) ada ujian anak-anak sekolah. Di depan kantor Kesbangpol itukan banyak sekolahan, itu sedang ujian. Kalau ada aksi otomatis ujian terganggu," dia berpendapat.
Ia menepis pihaknya melarang dan menghalangi aksi soal Harlah Pancasila itu. Ia menegaskan, justru Pemuda Pancasila-lah yang pertama bergerak ketika ada yang mengotak-atik ideologi Pancasila.
"Sebetulnya itu bahasa miss yah, menurut saya. Karena saya sudah tanyakan itu (Harlah Pancasila) kepada Kesbangpol, apa yang ditanyakan kawan-kawan itu. Kesbangpol sudah menjawab itu kepada kami by data, sudah mengklarifikasi," ungkapnya.
Berangkat dari sana, pihaknya berinisiatif ingin mengundang massa aksi agar bertemu dengan Kesbangpol guna dilakukan dialog, mediasi.
"Kita ingin mengajak kawan-kawan bermediasi dengan Kesbangpol bukan dengan aksi. Karena menurut kami akan lebih tepat kalau bicara ideologi Pancasila, kan gitu," ucapnya.
"Sekali lagi, kita tidak pernah melarang mereka aksi. Aspirasi boleh-boleh saja, malah kita apresiasi semangat kawan-kawan pergerakan, saya sangat support. Kita sesama anak bangsa, sama-sama ingin memajukan dan menjaga kondusifitas Kota Tangerang," tegas Toda.
Menurutnya lagi, pihak Kesbangpol sudah memberikan ruang untuk melakukan dialog dan mediasi kepada massa aksi.
"Kesbangpol sudah siap untuk mediasi, bermusyawarah. Kesbangpol udah wellcome untuk kawan-kawan membuka dialog," kata dia.
Pada hari, Rabu (05/06) sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Aliansi Aktivis Tangerang Raya menggelar aksi damai di Kantor Kesbangpol Kota Tangerang. Mereka menilai Kesbangpol gagal memahami Harlah Pancasila.
(ZIE)
- Rugikan Negara Rp222 Miliar, KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Iklan Bank BJB
- DKPP Periksa Bawaslu Kota Tangerang Terkait Dugaan Tindak Pidana Pemilu
- Sachrudin Diminta Perjuangkan Honorer Kota Tangerang Jadi PPPK Penuh Waktu Secepatnya
- Kejaksaan Awasi Pengadaan Pakaian Dinas Anggota DPRD Kota Tangerang
- KNPI Kota Tangerang 2025-2028 Dilantik, Rano Alfath Akan Seret ke Hukum Bila Ada Pihak Lain
- Wah! Coretan "Adili Jokowi" Sudah sampai Kota Tangerang
- Purna Tugas, Bupati Serang Tatu Chasanah Salam Perpisahan: Mohon Maaf atas Segala Khilaf