BANTENEXPRES - Herry Rumawatine menilai KONI Kota Tangerang telah menggiring salah satu calon untuk dijadikan sebagai ketua umum menggantikan Ketua Umum KONI Kota Tangerang yang lama (Hadi Rusman).

Indikasi tersebut kata Herry terlihat pada saat panitia menjaring bakal calon Ketua Umum KONI Kota Tangerang yang saat ini sedang digodok.

"Kenapa sih harus menggiring satu calon, padahal pelaksanaan Muswarkotlub itu harus sesuai ADRT, semangat demokrasi juga harus dilaksanakan. Kemudian sebagai insan olahraga harus menjunjung tinggi sportivitas jangan satu calon dipaksakan begitu, gak boleh," beber Herry kepada BantenExpres.

Herry tidak secara eksplisit mengungkap siapa orang yang memaksakan salah satu calon untuk menduduki Ketua Umum KONI Kota Tangerang periode mendatang tersebut.

"Ya dari orang-orang yang lama itu. Kenapa dipaksakan salah satu orang, ini jadi tanda tanya besar, ada apa? Jangan-jangan untuk tugas mengamankanlah, tugas tertentulah," selorohnya.

Ia mengungkapkan, pendaftaraan bakal calon Ketua Umum KONI Kota Tangerang dibuka pada tanggal 1-5 bulan kemarin. Kemudian tanggal 6-10 pengembalian berkas, tanggal 11-13 dilakukan verifikasi oleh panitia dan 14-20 melengkapi berkas.

"Anehnya sebelum tahap pembukaan tanggal 1, sudah ada 43 cabor yang mendukung salah satu calon. Ngapain dibuka lagi?," ujarnya.

"Sementara persyaratanya, katanya harus 20 cabor. Dari 56 dikurang 43, tinggal 13 cabor lagi. Ya gak memenuhi syarat lagi, buat apa dibuka lagi, ini udah gak bener," ucap politis PDI Perjuangan ini.

Dirinya berharap, hasil Raker KONI Kota Tangerang yang hari ini, Sabtu (04/03) dilaksanakan, para panitia penjaringan calon Ketua Umum dapat berjalan sesuai semangat ADRT KONI.

"Dalam semangat ADRT KONI itu, semua cabor bisa mencalonkan dan dicalonkan semua cabor bisa memilih dan dipilih," kata dia lagi.

Dalam kesempatan ini Herry juga menilai selama ini KONI Kota Tangerang tidak transparan. Oleh karenya ia menyebutkan keuangan KONI Kota Tangerang untuk di audit.

"Patut dipertanyakan (KONI). Keuangan KONI bisa dilakukan audit investigasi," kata eks Ketua DPRD Kota Tangerang itu.

Terpisah, Wakil Ketua KONI Kota Tangerang Arsani Maidi menerangkan, hasil Raker hari ini salah satunya memutuskan akan dilakukan ulang penjaringan bakal calon Ketua Umum KONI Kota Tangerang.

Lebih jauh Arsani menjelaskan, karena Ketua Umum KONI mengundurkan diri yang mengakibatkan adanya kekosongan pemimpin. Setelah itu, KONI melakukan pleno pengurus dalam rangka menunjuk Plt yang diajukan ke KONI Banten.

"Akhirnya KONI Banten menurun SK tentang penetapan Plt Ketua Umum KONI Kota Tangerang, yakni bapak Suhandi," terang Arsani dihubungi awak media ini, Sabtu (04/03).

Karena sudah ada Plt, lanjut dia, maka tugas Plt menjalankan roda organisasi, dan menyelenggarakan muswarkotlub.

"Muswarkotlub insya Allah akan digelar pada tanggal 25 Maret ini. Muswarkotlub ini dalam rangka pemilihan Ketua Umum KONI Kota Tangerang yang baru, untuk itu akan adanya mekanisme penjaringan dan penyaringan serta tim TPP," papar Arsani.

Ia menambahkan tim TPP hanya melalsanakan tidak membuat aturan yang telah disepakati dalam raker tersebut.

"Raker dihadiri oleh 48 cabang olahraga dari 56. Hanya 8 cabor yang tidak hadir, sesuai dengan ADRT KONI maka sah," kata dia.

Ia membantah bahwa pihaknya telah mendorong salah satu calon untuk dijadikan Ketua Umum KONI Kota Tangerang,. Kata dia, KONI netral dan independen.

Diketahui dua orang bakal calon ketua umum telah mendaftar dalam penjaringan sebelumnya, Dirman dan Herry Rumawatine.

Arsani juga menegaskan KONI Kota Tangerang setiap tahun melakukan laporan ke instansi terkait sebagai bentuk pertanggung jawaban.

"Kami setiap tahun melakukan laporan ke BPK dan Inspektorat. Kami tegaskan sekali lagi, kami netral dan transparan," tegasnya. "Sejak tahun 2020 KONI Kota Tangerang tidak menerima hibah," demikian Arsani Maidi.

(ZIE/MAN)