Hukum_Kriminal
Minggu 07 Mei 2023 15:21
Ketua Umum Muslimat Mathla'ul Anwar (MUSMA) Trisna Ningsih Yuliati. (FOTO: untuk BantenExpres)
\"Share

BANTENEXPRES - Muslimat Mathla'ul Anwar (MUSMA), mengecam aksi teror penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta yang terjadi pada, Selasa (02/04) lalu. Beberapa orang staff MUI menjadi korban akibat serangan itu dengan mengalami luka dan menyebabkan kerusakan di sekitar kantor MUI.

Aksi terror dengan menggunakan airsoft gun tersebut juga dikecam oleh masyarakat luas. Meski dikabarkan pelaku tewas saat akan di mintai keterangan oleh pihak kepolisian, pasca penembakan.

Muslimat Mathla'ul Anwar (MUSMA) melalui keterangan tertulisnya yang di terima redaksi BantenExpres, Ahad (07/05) menyatakan sikapnya atas teror penembakan kantor MUI Pusat tersebut.

"Pada prinsipnya, Muslimat Mathla’ul Anwar (MUSMA), tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), apa pun bentuknya, termasuk dalam peristiwa penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat," tegas Ketua Umum MUSMA, Trisna Ningsih Yuliati.

Selain itu, pihaknya pun mengapresiasi kepada penegak hukum khususnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang telah bertindak tegas mengatasi aksi penembakan tersebut.

"Untuk selanjutnya meminta penegak hukum mengusut tuntas peristiwa ini secara transparan serta menginvestigasi kematian pelaku yang secara tiba-tiba, sehingga masyarakat segera mendapatkan informasi valid dan dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Sebagai organisasi keumatan yang concern terhadap pengembangan karakter, MUSMA berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi di kemudian hari.

"Kami juga menyampaikan rasa empati kepada tiga orang pegawai MUI yang menjadi korban akibat peristiwa tersebut. Semoga segera pulih kembali secara fisik maupun psikis, dan tidak menjadikannya trauma yang berkepanjangan," papar Trisna.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya umat Islam, untuk merujuk kepada ulama atau tokoh agama yang memiliki kapasitas keagamaan dan sanad keilmuan yang jelas sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah.

"Sehingga tidak menimbulkan sikap keagamaan yang menyimpang, yang dikhawatirkan dapat terjebak pada perilaku destruktif dan teror sebagaimana peristiwa ini terjadi," demikian Ketua Umum MUSMA, Trisna.

(ZIE/GUNG)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek