Nasional
Jumat 19 Mei 2023 13:07
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. (FOTO: Dok-MD)
\"Share

BANTENEXPRES - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyatakan penolakan atas konser band Coldplay di Tanah Air. Image grup tersebut sebagai pendukung LGBT disebut bertentangan dengan agama dan dasar negara Indonesia.

"Perilaku LGBT itu bertentangan dengan ajaran agama yang ada. Agama yang diakui di Indonesia ini ada enam dan semuanya menolak LGBT," kata dia dikutip laman Republika, Kamis (18/05).

Sebagai bangsa yang beragama dan sesuai dengan pasal 29 ayat 1, dinyatakan Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, maka negara dan pemerintah harus memperhatikan nilai dan ajaran agama.

Jika selanjutnya ada pihak-pihak yang ingin merusak dan melanggar ajaran agama, Buya Anwar menyebut, pemerintah harus turun dan tidak mentolerirnya. Kehadiran Coldplay, selaku pendukung LGBT, disebut sama dengan mengundang orang yang terkenal di dunia musik untuk mengkampanyekan hal tersebut.

"Menurut saya, menjadi kewajiban pemerintah tidak memberi izin penyelenggara untuk menyelenggarakan konser musik yang berbau LGBT ini," tegas dia.

Buya Anwar juga menyebut, baginya jangan sampai mengorbankan ideologi dan falsafah bangsa untuk mendapatkan uang. Meski nantinya dalam konser tidak ditampilkan atribut-atribut berbau LGBT, dia menyebut, hal ini tetap tidak sepatutnya terus berjalan. Sebab, kesan atau image dari artis tersebut sudah dikenal luas sebagai pendukung kelompok LGBT.

"Karena image dia kan sudah ketahuan pendukung LGBT. Carilah pemusik yang tidak bermasalah, kan banyak," ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Hal senada disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Jeje Zaenudin, ia mengatakan, memiliki kelainan dan penyimpangan seksual adalah penyakit yang harus diobati, itu masalah pribadi. Tetapi ketika menjadi gaya hidup yang dikampanyekan itu adalah suatu penistaan kepada kenormalan.

"Jadi kita serukan masyarakat untuk menolak segala bentuk kampanye dan promosi penyimpangan perilaku termasuk LGBT," kata Kiai Jeje.

Sebagaimana diketahui, konser Coldplay akan digelar pada 15 November 2023 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Meski tiket konser band Coldplay habis dipesan penonton, namun kedatangan Coldplay ke Indonesia mendapat penolakan.

Penolakan terhadap kedatangan band Coldplay muncul karena mereka kerap mendukung LGBT. Sementara, MUI meminta agar saat berlangsung konser Coldplay tidak ada yang kampanye LGBT.

"Kebiasaan Coldplay mengibarkan bendera pelangi itu harus disepakati saat konser di Indonesia tidak mengibarkan (bendera pelangi) karena itu bermakna kampanye LGBT," kata Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis.

Kiai Cholil menegaskan, pihak event organizer (EO) atau promotor konser Coldplay harus memastikan agar tidak ada kampanye LGBT. Mereka harus mematuhinya agar tidak jadi masalah di kemudian hari.

(GUNG) 

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek