

BANTENEXPRES - Pengamat politik UNIS Tangerang Adib Miftahul, menilai PDI Perjuangan Kota Tangerang tidak memiliki figur atau tokoh yang kuat untuk Pilkada Kota Tangerang 2024 mendatang.
Padahal PDI-P sebagai partai pemenang. Namun demikian, kata Adib, PDI-P memiliki cukup waktu untuk memoles kader-kader terbaiknya. Mengingat perhelatan pilkada digelar masih lama.
"Pilkada 2024 masih cukup lama. Masih ada sekira 20-22 bulan untuk PDI Perjuangan Kota Tangerang memoles, mempersiapkan kader-kader terbaiknya," ucap Adib dalam kesempatan berbincang dengan wartawan parlemen (Wamen), di gedung DPRD Kota Tangerang, Senin (30/05).
Kendati demikian, Adib menilai, sosok Ketua DPC PDI-P yang juga Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, punya potensi sebagai salah satu kader mumpuni untuk pilkada mendatang.
Pun, Sekretaris DPC Andri Permana, menurut Adib juga punya potensi bagus dan kader potensial yang dimiliki PDI-P Kota Tangerang saat ini. "Saya kira mereka kader-kader potensial," Adib menilai.
Yang harus dicatat, lanjut Adib, PDI-P Kota Tangerang adalah partai pemenang. Itu adalah modal terbesar bagi partai moncong putih ini.
"PDI-P di Kota Tangerang sering menang, tapi gagal mengusung kadernya sendiri. Termasuk di Tangerang Raya, ini menjadi alarm kuning," kata dia.
PDI-P punya kekuatan besar untuk mengarahkan calonya dalam berkontestasi (pilkada), lanjut Direktur Kajian Politik Nasional ini.
"Kalau kita lihat kebelakang PDI-P kan menang mulu, masa calonya mapping mulu. Kan gitu kira-kira," imbuh dia.
Hal itu menurut dia lagi, bisa menjadi roh dan semangat bagi elit PDI Perjuangan Kota Tangerang.
"Ketua partainya masih muda, sekretarisnya juga orang pintar. Saya kira ini oase yang baik. Mudah-mudahan mereka siap bertarung," ujar dia.
"Dua orang itulah yang bisa ditawarkan ke publik," Adib memprediksi.
Ia berkata, tiket (kader) tersebut sangatlah penting. Jangan sampai nanti ada stigma seperti masa lalu saat kontestasi, PDI-P mudah digoyang atas nama kepentingan-kepentingan politik yang instan.
"Kan PDI-P menang terus tapi tidak pernah mendorong kadernya untuk berkontestasi. Ini kan ironis," cetus dia.
Selain itu, Adib juga melihat selama ini PDI Perjuangan mengusung politik gagasan, politik ide, bukan politik identitas.
Itu juga menjadi modal dasar, dan bila itu terus digaungkan, kata dia, akan bisa diterima oleh publik.
"PDI-P itu bukan partai kecil, mereka partai pemenang pemilu, militansinya jelas. Saya masih mengamini bahwa partai politik di Indonesia yang pengikutnya militan, ya PDI-P dan PKS. Selain itu gak ada," bebernya.
"Nah inilah sebagai jawaban sebagai perlawanan. Kalau mereka mau melawan politik-politik yang instan, politik yang bagi-bagi kue kekuasaan, politik yang tidak punya nilai moralitas, yak PDI-P harus melawan," tegas dia.
Jangan sampai nanti oligarki politik itu semakin merajalela. Akhirnya orang sudah ditentukan, wali kota orang yang punya duit banyak, sambung dia.
"Terus apa gunanya berpartai. Kasihan kader-kader yang sudah berkeringat," ujar dia lagi.
Jika PDI-P nanti tidak mendorong kader-kader terbaiknya untuk pilkada, maka akan menambah beban bahwa pendidikan politik selalu diselesaikan dengan politik 'dagang sapi'.
"Gak ada bedanya mereka dengan yang lain. Kalau menurut saya sungguh-sungguh memalukan," ketusnya.
"Karena roh PDI-P itu karena militansi pendukungnya. Jawablah suara dari masyarakat yang militan itu, ya dengan kader yang berkepentingan," kata dia.
"Justru malah harusnya PDI-P ini menjadi pioner perlawanan dari oligarki politik," Adib kembali menegaskan.
Sebagai informasi, PDI-Perjuangan memiliki 10 kursi di DPRD Kota Tangerang. Peluang untuk maju sendiri terbuka lebar, dimana juga pilkada Kota Tangerang mendatang dipastikan tidak dihuni incumbent.
Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Gatot Wibowo mengungkap saat ini sedang menggodok 6 (enam) orang kader terbaiknya guna menghadapi pilkada Kota Tangerang.
(ZIE/GUNG)
- Fatayat NU Dukung Capres yang Miliki Komitmen Terhadap Perempuan dan Perlindungan Anak
- Arief Wismansyah: Saya Gak Ada Minat Mencalonkan Gubernur Banten
- Asyik, Partai Politik Dapat Bantuan Rp3.5 Miliar dari Pemkot Tangerang
- Ganjar Pranowo Batal Ke Pasar Lama Tangerang, Berikut Agenda Safarinya di Banten
- Prediksi Survei Tak Lolos PT, Politisi PKS: Abal-Abal Hasil Survei Mah
- Agus Muslim Pamit dari Bawaslu Kota Tangerang
- Politisi dan Akademisi Kritik Pemkot Tangerang soal Rotasi Mutasi Jabatan