BANTENEXPRES - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang berkolaborasi dengan Basnaz setempat mengeluarkan program Infaq dan Sedekah Sekolah disingkat ISLAH, yang diperuntukan bagi para pelajar tingkat SD dan SMP. Baik negeri maupun swasta se-Kota Tangerang.
ISLAH nantinya akan memungut dana sebesar Rp.2000 ribu per siswa dalam satu pekan atau seminggu sekali yang akan mulai bergulir bulan depan, dengan klaim, program ISLAH MUI Kota Tangerang dapat membantu proses pembangunan fasilitas sekolah hingga pembiayaan penunjang aktivitas pendidikan.
Namun, program ISLAH MUI tersebut ditentang keras oleh Anggota DPRD Kota Tangerang Fraksi Partai Golkar, Saipul Milah. Ia menyatakan sangat tidak setuju dengan ide menarik dana dari para pelajar itu meski Rp.2000 perak.
Dia mengungkap, sejumlah kepala sekolah dan para orang tua wali murid mengadu kepadanya atas keluhan dan keberatan program ISLAH yang dicetuskan lembaga MUI.
"Saya melihat, soal pembangunan dan bantuan pendidikan lewat ISLAH adalah program yang tumpang tindih, dengan yang sudah dijalankan Pemkot Tangerang. Seperti, membantu siswa miskin di Kota Tangerang kan sudah ada sekolah gratis," tutur Saipul Milah kepada wartawan dikediamanya, Kamis (26/09).
Menurutnya, bantuan siswa untuk buku dan perlengkapan telah dicover Dana BOS. Juga Pemkot Tangerang sudah memiliki program Tangerang Cerdas, hingga pemerintah pusat menurunkan program PIP bagi siswa sekolah SD sampai SMP.
Lanjut Saipul Milah, hasil pengumpulan program ISLAH juga akan digunakan MUI Kota Tangerang untuk membangun mushala di dalam sekolah-sekolah. Bahkan, infaq di lingkungan sekolah ini juga akan digunakan untuk program umroh guru.
"Terkait ini, saya juga sudah konfirmasi ke Dinas Perkim, dan ternyata hal ini juga bisa diakomodir dan sudah berjalan oleh anggaran Dinas Perkim. Lalu balik lagi, buat apa ada ISLAH lagi?. Apalagi urusan umrah guru, sudah sangat keliru ini, bagaimana bisa urusan umroh guru jadi tanggung jawab siswa," ujar dia dengan nada geram.
Ia pun merinci, infaq dan sedekah lewat program ISLAH ini jika dijalankan bisa mengumpulkan dana dengan nilai yang tidak main-main atau fantastis. Bagaimana tidak, pada tingkat SD, di Kota Tangerang memiliki 160.035 siswa dikali Rp.2000 ribu, dikali satu bulan, dikali satu tahun dapat menghasilkan Rp.15,6 miliar.
Sedangkan pada tingkat SMP, dengan 66.815 siswa, dikali Rp.2000 ribu, dikali satu bulan dan dikali satu tahun, program ISLAH dapat mengumpulkan dana sebesar Rp.6 miliar. Dengan ini, MUI Kota Tangerang bisa menghasilkan dana hingga Rp.21,7 miliar dalam setahun.
"Program ini tidak bisa dianggap enteng, ini dapat mencoreng program pendidikan yang selama ini sudah berjalan di Kota Tangerang. Berdasarkan data yang masuk ke saya. Pekan depan ada enam sekolah negeri dan satu sekolah swasta yang sudah harus menjalankan program ini," cetus dia.
Maka, dengan transparansi yang dirasa tidak jelas atau bisa dinilai sebagai pungutan liar. Ia sebagai wakil rakyat meminta program ini segera dibatalkan, dicabut.
"Ya segera cabut batalkan, saya kira ini program akal-akalan saja. MUI masih bisa menelurkan program maupun kebijakan lainnya untuk ummat Kota Tangerang yang lebih manfaat," tegas Ketua Komisi IV ini menutup.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Tangerang K.H Baijuri Khotib membenarkan adanya program ISLAH yang ditujukan untuk menumbuhkan rasa candu sadakah atau berbagi sejak dini. Latar belakang lainnya dengan program ISLAH, dapat memaksimalkan program Pemkot Tangerang yang selama ini kurang maksimal atau kurang menjamah keseluruh elemen.
"Program ini, MUI Kota Tangerang juga berkolaborasi dengan Basnaz Kota Tangerang dalam proses pengumpulan dan pengelolaan nantinya," terang Kyai Baijuri ditemui di Gedung MUI, Kamis (26/09) sore.
Namun, ia mengaku, program ISLAH sampai saat ini baru dalam tahap sosialisasi dan persiapan pada aplikasi MUI dan rencananya akan terintegrasi dengan aplikasi TangerangLIVE. Dalam hal ini, belum dilakukan pemungutan infaq maupun sedekah ke sekolah-sekolah lewat ISLAH.
"ISLAH diciptakan dari siswa, untuk siswa, demi kemajuan dunia pendidikan di Kota Tangerang. Termasuk urusan umroh para guru, mereka adalah pahlawan yang dinilai berprestasi. Rasanya berhak mereka menerima reward yang kita berikan lewat ISLAH. Program ini dipastikan menjadi kemaslahatan umat di Kota Tangerang," papar dia menjabarkan.
"Bila ada wakil rakyat maupun masyarakat lainnya yang keberatan atau menolak dengan program ini, mestinya mereka bicara komunikasi dengan kita, tabayyun. Mari kita diskusi bersama," tegas Kyai Baijuri yang juga menyatakan bahwa program ISLAH telah mendapat persetujuan dari Pemkot Tangerang dan tidak wajib.
(ZIE/MAN)
- Ini Penjelasan Ketua MUI Kota Tangerang Terkait Program ISLAH
- Menteri Perhubungan Apresiasi Konsep 10 Minute City Citra Raya Tangerang
- Naik Bus TAYO! Mulai Sekarang Bayar Pakai QRIS
- Civitas UYI Lakukan Penelitian Kemiskinan Ekstrem di Kota Tangerang, Ini Hasilnya
- Kemeriahan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Tangerang dengan Arak-arakan
- Bupati Serang Diganjar Penghargaan Peduli Pelayanan Keterbukaan Informasi Publik
- Kemenpora Sasar Gen-Z Adakan Pelatihan Kewirausahaan di Kota Tangerang