Lapsus
Minggu 05 Februari 2023 18:37
Ketua PCNU Kota Tangerang KH Dedi Mahfudin. (FOTO: BantenExpres)
\"Share

BANTENEXPRES - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang menggelar apel kebangsaan dalam rangka resepsi Satu Abad (100 tahun) Nahdlatul Ulama (NU), di lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang, Ahad (05/02).

Ketua PCNU Kota Tangerang KH Dedi Mahfudin menyampaikan, nasihat Hadrotussyekh KH Hasyim Asy'ari bisa menjadi refleksi momentum resepsi Satu Abad NU kali ini.

Menjadi pengingat untuk semua pengurus NU di semua tantanan, baik badan otonom, lembaga, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) hingga ranting.

"Seperti yang dikatakan oleh Hadrotussyekh KH Hasyim Asy'ari, siapa yang mengurusi NU? Saya anggap ia santriku. Siapa yang jadi santriku, saya doakan Khusnul khotimah beserta anak cucunya," kata Kiai Dedi.

Berbanggalah menjadi pengurus NU, lanjut dia, Selain didoakan, bahwa menjadi pengurus NU itu memiliki tanggung jawab yang besar. Untuk memenuhinya, perlu kerja keras dan menjaga asa perjuangan.

"Bekerja keras dan berjuanglah, bukan karena kedudukan, pengaruh dan kekayaan. Bukan juga untuk pujian dan sanjungan. Bekerja keras dan berjuanglah untuk agama dan masyarakat, sebagaimana nasihat Mbah Hasyim," bebernya menegaskan.

Ia berharap, refleksi Satu Abad NU ini menjadi penyemangat kepada seluruh pengurus NU disemua tatanan. Berkhidmah tanpa tendensi kepentingan dan tanpa mengharapkan imbalan materi apapun.

"Kemudian menunjukkan aksi dan bukti nyata mengabdikan diri kepada Nahdlatul Ulama. Sehingga manfaatnya dirasakan nyata oleh masyarakat," ujar
Kiai jebolan Tebuireng ini.

"Saya berharap kepada seluruh pengurus NU, baik itu Banom, lembaga, MWCNU, PAC hingga ranting. Berkerja keraslah dengan aksi nyata, bukan karena kedudukan atau mendapatkan materi, mengabdikan diri kepada NU sehingga manfaatnya dirasakan nyata oleh masyarakat, agama dan bangsa," kembali Kiai Dedi menegaskan.

Sementara, Ketua PWNU Banten KH Bunyamin Hafidz menyampaikan, bahwa refleksi Satu Abad NU dengan adagium merawat jagad, merawat peradaban dan mendigdayakan NU di abad kedua merupakan moto yang sangat besar.

"Merawat jagad tidak hanya untuk Nahdliyin, tapi juga untuk dunia," tegas Kiai Bunyamin.

Dia berkata, sejak didirikan dan menetapkan lambang NU yang bergambar bola dunia sudah diprediksi oleh Hadrotussyekh KH Hasyim Asy'ari. Ketika KH Ridwan Abdullah membuat lambang NU telah dibuat setelah dilakukan riyadhoh dan bermunajat kepada Allah SWT.

"Sehingga ketika selesai dibuat, KH Hasyim Asy'ari langsung setuju dan NU dimasa depan akan semakin mendunia," ucap Kiai Bunyamin.

"Alhamdulilah NU telah mendunia dan itu sudah diprediksi oleh Hadrotussyekh KH Hasyim Asy'ari. Hari ini PCINU sudah terbentuk di 34 negara, dan itu menjadi bukti," ungkapnya.

Kendati demikian, dalam mendigdayakan NU di abad kedua ini, Kiai Bunyamin mengingatkan untuk perkuat kaderisasi. Dan juga mensukseskan program kerja yang telah dicanangkan oleh PBNU.

"Mudah-mudahan kader NU semakin banyak. Dan orang yang menggerakkan NU serta menghidupkan NU, insya Allah mendapatkan keberkahan," demikian Kiai Bunyamin.

Resepsi Satu Abad atau 100 tahun lahirnya organisasi Islam terbesar di Indonesia ini akan menggelar puncaknya di Sidoarjo, Jawa Timur pada tanggal 7 Februari.

Sedangkan PCNU Kota Tangerang sendiri menggelar resepsi Satu Abad NU hari ini dengan menggelar berbagai kegiatan. Diantaranya apel kebangsaan, kirab, lomba mewarnai, lomba baca kitab kuning hingga melibatkan para pelaku UMKM se-Kota Tangerang.

Kemeriahan resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Tangerang ini juga satu-satunya yang menggelar Harlah NU Seabad di Tanah Jawara Banten. Meski tak dihadiri Forkopimda dan kepala daerah.

(ZIE/MAN)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek