LEBAK - Perayaan Seba yang dilaksanakan masyarakat suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, masuk ke dalam 100 wisata "Wonderful Events Indonesia" oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
   
"Kita merasa bangga Seba Baduy masuk ke dalam 100 "Wonderful Events Indonesia",” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rahmayadin.

Perayaan Seba Baduy merupakan upacara tradisi sakral warga Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang telah dilaksanakan secara turun temurun sejak zaman Kesultanan Banten.

Mereka merayakan Seba setiap tahun untuk bersilatuhrahmi kepada kepala daerah, dalam hal ini Ibu Gede sebutan untuk Bupati Lebak (Iti Oktavia Jayabaya) dan Bapak Gede untuk Gubernur Banten (Wahidin Halim).

Masyarakat suku Baduy ini membawa hasil bumi untuk diserahkan kepada kepala daerah tersebut sebagai wujud syukur kepada pemerintah. Mereka membawa komoditas hasil pertanian, seperti pisang, petai, gula merah, aneka makanan lainnya hasil alam di bumi Baduy.

"Kami mengapresiasi Seba Baduy wisata lokal menjadi ke dalam 100 "Wonderful Events Indonesia," demikian Imam Rahmayadin dalam keteranganya di Lebak, dikutip Antara, Senin (26/11).

Dapat diinformasikan, pelaksanaan perayaan Seba setelah warga Baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Ritual kawalu berlangsung selama tiga bulan dan pada kurun waktu tersebut kawasan Baduy tertutup bagi wisatawan.
      
Seba Baduy dilaksanakan sejak turun temurun hingga kini dilestarikan masyarakat Baduy, sehingga memiliki keunikan budaya lokal. Bahkan, perayaan Seba Baduy bisa dijadikan destinasi wisata budaya favorit yang dimiliki Provinsi Banten.

Biasanya Seba Baduy dilaksanakan setiap bulan April dan diikuti ribuan masyarakat suku Baduy, baik Baduy Luar maupun Dalam. Ciri khas merek [Baduy Luar] kenakan kain hitam sementara [Baduy Dalam] menggunakan pakaian putih. Seba ini berjalan kaki menyusuri jalan-jalan protokol menuju pendopo Gubernur Banten. (RHMT)