Nasional
Kamis 27 April 2023 20:14
Mi instan produk Indofood. (FOTO: Ilustrasi - BantenExpres)
\"Share

BANTENEXPRES - Kementerian Kesehatan Malaysia resmi menarik Indomie Rasa Ayam Spesial dari peredaran di negaranya. Dilansir The Star, Menteri Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan mengatakan, bahwa pihaknya telah menarik Indomie Rasa Ayam Spesial yang diimpor dari Indonesia. Hal itu dilakukan setelah otoritas Taiwan menemukan kandungan etilen oksida dalam paket bumbu Indomie Rasa Ayam Spesial.

Sebagai informasi, etilen oksida adalah senyawa kimia yang berkaitan erat dengan kanker kelenjar getah bening (limfoma) dan kanker darah (leukemia).

"Kementerian telah mengeluarkan perintah Hold, Test, and Release produk tersebut di semua titik masuk ke dalam negeri," tegas Radzi, Kamis (27/04) waktu setempat.

"Kementerian juga sudah memerintahkan perusahaan untuk secara sukarela menarik produk itu (Indomie Rasa Ayam Spesial) dari pasar," lanjutnya seperti dikutip laman CNBCIndonesia.

Selain Indomie Rasa Ayam Spesial, Malaysia juga memutuskan untuk menarik peredaran Mie Kari Putih Ah Lai asal negaranya meskipun dinilai sudah memenuhi standar kesehatan lokal.

"Kementerian Kesehatan memerintahkan pabrik untuk menarik secara sukarela mi instan yang kedaluwarsa pada 25 Agustus 2023 dari pasar lokal," ujar Radzi.

Sebelumnya, Departemen Kesehatan Taipei merilis hasil pemeriksaan mi instan yang dijual di Taipei pada 2023, Senin (24/04). Melalui pernyataannya, Departemen Kesehatan Taipei menemukan kandungan etilen oksida dalam varian Indomie Rasa Ayam Spesial asal Indonesia dan Mie Kari Putih Ah Lai asal Malaysia.

Berdasarkan hasil pengujian, etilen oksida ditemukan pada mi dan paket bumbu Mie Kari Putih Ah Lai, sementara itu di Indomie Rasa Ayam Spesial, etilen oksida hanya terdeteksi di paket bumbu.

Setelah penemuan tersebut, Departemen Kesehatan Taipei pun telah meminta seluruh toko di ibu kota untuk menarik kedua produk tersebut.

Selain itu, importir produk akan didenda sebesar 60 ribu dollar baru Taiwan atau sekitar Rp28,8 juta hingga 200 juta dollar baru Taiwan atau sekitar Rp96,2 miliar (asumsi kurs Rp481/dollar baru Taiwan).

Kepala Divisi Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Taipei, Chen Yi-ting, mengatakan bahwa pemeriksaan mi instan di kota dilakukan dengan memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba ada, hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara, dan importir grosir.

BPOM: Indomie Rasa Ayam Spesial aman dikonsumsi

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengkonfirmasi, Indomie Rasa Ayam Spesial yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi. Pernyataan itu dikeluarkan menyusul temuan zat pemicu kanker pada produk yang diimpor ke Taiwan.

Menurut BPOM, Otoritas Kesehatan Kota Taipei tidak memperbolehkan adanya EtO (gas beracun tidak berwarna) pada pangan. Dalam produk Indomie Rasa Ayam Spesial yang dijual di Taiwan, ditemukan kadar EtO sebesar 0,187 mg/kg (ppm) atau setara dengan kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm.

Dari metode penentuan, 2-chloro ethanol (2-CE) dikonversi sebagai EtO. Berbeda dengan Taiwan, menurut BPOM, Indonesia sudah mengatur batas maksimal residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022.

"Kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi," jelas BPOM dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/04).

Menurut BPOM, Indofood selaku produsen telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk Indomie sebelum beredar. Sementara, hingga kini Codex Alimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi standar pangan internasional di bawah World Health Organization/Food and Agriculture Organization (WHO/FAO) belum mengatur batas maksimal residu EtO.

"Beberapa negara pun masih mengizinkan penggunaan EtO sebagai pestisida," ujarnya menegaskan.

(GUNG)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek