Pendidikan
Kamis 25 September 2025 21:16
Komisi X DPR RI soroti rendahnya minat baca dan indeks literasi di Kota Serang. (FOTO: Ilustrasi/Istimewa)
\"Share

‎‎BANTENEXPRES - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah, menyoroti rendahnya minat baca dan indeks pembangunan literasi di Kota Serang, meskipun skor literasi secara nasional cukup baik. 

‎Menurutnya, ada berbagai kendala yang dihadapi, termasuk keterbatasan anggaran, sumber daya manusia, dan infrastruktur pendukung perpustakaan, terutama terkait kelangkaan pustakawan dan kurangnya jurusan perpustakaan di perguruan tinggi di Banten.

‎Ia juga mengingatkan pentingnya pengadaan buku yang menarik, termasuk buku braille untuk tuna netra, serta perhatian khusus terhadap keberadaan perpustakaan keliling yang jumlahnya masih terbatas untuk menjangkau seluruh wilayah Kota Serang.

‎Ia menegaskan perlunya penelitian untuk mengukur dampak gerakan literasi yang sudah berjalan.

‎"Kami tentunya di Komisi X akan terus mendorong anggaran Perpusnas yang memang paling kecil di antara mitra kami yang lainnya," kata Aliyah usai memimpin pertemuan Komisi X DPR RI dengan Sekda Kota Serang, di Perpustakaan Kota Serang, Kamis (25/09).

‎Hal ini harus dibuktikan dengan program-program yang baik dari Perpusnas agar anggaran bisa ditingkatkan, sambung dia. 

‎Kemudian, Aliyah menekankan pentingnya dukungan untuk penulis lokal yang memahami kearifan dan kebutuhan daerah Serang.

‎"Bahwa dinas perpustakaan sudah dapat berperan sebagai penerbit, memberikan kesempatan lebih luas bagi penulis lokal untuk menerbitkan karya mereka dan penting bagi rakyat setempat untuk mengetahui dan mengenal lingkungannya sehingga bisa berinovasi sesuai kebutuhan," tuturnya. 

‎Politisi Fraksi Partai Gerindra ini mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian serius terhadap pengembangan literasi sebagai salah satu modal utama peningkatan sumber daya manusia di Indonesia. 

‎Sementara, Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah menyampaikan pentingnya pendekatan holistik dan kolaboratif dalam meningkatkan indeks pembangunan literasi di daerah-daerah yang selama ini memiliki angka literasi rendah.

‎Menurut Ferdiansyah, salah satu langkah inovatif yang dapat dilakukan adalah mengadakan berbagai lomba sebagai sarana meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat. 

‎"Namun, upaya tersebut harus disertai dengan pemahaman bahwa setiap kontribusi yang diberikan layak diapresiasi tanpa prasangka negatif," ujarnya di kutip BantenExpres dari laman resmi Parlementaria

‎Ia menegaskan bahwa kolaborasi harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perusahaan nasional, hingga masyarakat umum.

(MUH/GUNG) 

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek