Lapsus
Sabtu 04 Oktober 2025 15:18
HUT ke-25 Provinsi Banten mengusung tema "Kolaborasi Kuat untuk Banten Maju, Adil dan Merata Tidak Korupsi". (FOTO: dok-Istimewa)
\"Share

BANTENEXPRES - Gubernur Andra Soni menegaskan bahwa pembangunan Provinsi Banten adalah hasil kerja kolektif para pemimpin terdahulu. Jasa-jasa gubernur sebelumnya yang telah meletakkan fondasi bagi pembangunan.

‎Hal itu disampaikan Andra Soni saat menjadi pembina upacara dalam rangka HUT ke-25 Provinsi Banten yang digelar di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Sabtu (04/10).

‎Dia bilang, selama 25 tahun menjadi wilayah otonom, Provinsi Banten terus membangun dan menunjukkan berbagai capaian keberhasilan.

‎Oleh karenanya, pihaknya berkomitmen melanjutkan fondasi yang telah diletakkan oleh para gubernur dan wakil gubernur terdahulu.

‎"Penyiapan struktur dan aparatur pemerintahan daerah di awal Provinsi Banten terbentuk pada masa kepemimpinan almarhum Pjs Gubernur Banten Hakamuddin Djamal. Atas jasa dan dedikasinya, sistem pemerintahan daerah Provinsi Banten berjalan hingga saat ini," ungkapnya. 

‎Pada era gubernur Provinsi Banten pertama yang dijabat mendiang Djoko Munandar, ditetapkanlah kawasan pusat pemerintahan KP3B di Kota Serang.

‎Ini yang menjadikan para aparatur pemerintahan memiliki kawasan perkantoran terpadu dan representatif bagi pelayanan ke masyarakat, menurutnya. 

‎"Oleh karena itu saya mengajak kita semua untuk bersama-sama mengelola dan membangun citra positif KP3B, sehingga KP3B dikenal bukan hanya sebagai tempat aktivitas birokrasi," pinta dia. 

‎Andra Soni menekankan KP3B juga sebagai simbol identitas kemajuan daerah dan pusat layanan publik yang ramah. Termasuk menjadi ruang dengan nilai estetika, sejarah, dan fungsi sosial ekonomi.

‎Di era Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, berbagai program pembangunan dilanjutkan mulai dari Jamsosratu, pembangunan RSUD Malingping dan RSUD Banten.

‎Kemudian membangun SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS), gedung perkantoran terpadu, pembentukan Jamkrida Banten, hingga pembangunan infrastruktur strategis lainnya.

‎"Warisan itu harus kita lanjutkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial," tegas politikus partai Gerindra ini. 

‎Lebih lanjut Gubernur menyampaikan, pembangunan infrastruktur di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten juga menjadi prioritas pada masa Gubernur Rano Karno.

‎Selain itu, di masa ini ada pembentukan Bank Banten untuk mendukung perekonomian daerah. 

‎"Yang terpenting juga meningkatkan kualitas infrastruktur jalan untuk mendukung sektor transportasi dan sektor-sektor potensial lainnya," paparnya. 

‎Sementara itu, pada era Gubernur Banten Wahidin Halim, kata dia, ada pembangunan Banten International Stadium (BIS) disertai revitalisasi Kawasan Banten Lama. Kemudian pembangunan jembatan Aria Wangsakara, gedung 8 lantai RSUD Banten, RSUD Labuan, RSUD Cilograng, serta unit-unit sekolah baru.

‎"Itu harus terus kita lanjutkan untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing," Gubernur Andra Soni menandasi. 

‎Kilas Balik Sejarah Banten

‎Pada 4 Oktober di tahun 2000, Banten resmi berdiri sebagai provinsi, sehingga di hari ini, Banten genap berusia 25 tahun. Itu membuat Banten menjadi salah satu provinsi muda di Indonesia. 

‎Provinsi Banten berdiri pada 4 Oktober 2000, ketika puluhan ribu masyarakat Banten datang ke Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta, sebagaimana dikutip portal resmi Provinsi Banten. 

‎Massa menuntut Sidang Paripurna DPR untuk pengesahan RUU Provinsi Banten. Pada 17 Oktober 2000, akhirnya lahir Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten, sebagai landasan hukum berdirinya provinsi muda ini. 

‎Meski landasan hukum muncul terlambat, masyarakat Banten sepakat Hari Jadi Provinsi Banten ditetapkan pada 4 Oktober 2000. 

‎Gubernur dan wakil gubernur Provinsi Banten yang pertama adalah Djoko Munandar dan Ratu Atut Chosiyah. Namun, keduanya berakhir dengan terjerat kasus korupsi. 

‎Banten sebelum jadi provinsi Banten sejatinya memiliki sejarah panjang jauh sebelum berdiri sebagai provinsi. Banten adalah provinsi yang terletak di ujung barat Pulau Jawa dan dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. 

‎Sebelum menjadi provinsi ke-30 Indonesia, wilayah ini memiliki perjalanan sejarah yang panjang dan kaya. Pada abad ke-5, kawasan ini termasuk wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara seperti dilansir laman kompascom

‎Setelah Kerajaan Tarumanegara runtuh, Banten menjadi bagian dari Kerajaan Sunda. Posisi geografis Banten yang strategis membuatnya menjadi salah satu pelabuhan penting di nusantara, yang ramai dilintasi jalur perdagangan internasional. 

‎Pada abad ke-16, wilayah ini dikenal dengan Kesultanan Banten, salah satu kerajaan Islam besar di Nusantara yang berperan penting dalam perdagangan internasional.

‎Di masa kolonial, Banten juga menjadi wilayah strategis yang kerap bersinggungan dengan Belanda. Pada awal abad ke-19, Belanda menyerang Banten karena Sultan saat itu menolak memindahkan ibu kota ke Anyer. 

‎Setelah serangan tersebut, Gubernur Jenderal Daendels menetapkan Banten sebagai bagian dari wilayah Hindia Belanda. Pada 1817, Banten resmi dijadikan sebuah karesidenan oleh pemerintah kolonial. 

‎Selanjutnya, pada 1926, wilayah Banten digabung ke dalam Provinsi Jawa Barat hingga akhirnya meraih status provinsi tersendiri pada 4 Oktober 2000. Selamat HUT ke-25 Provinsi Banten. 

(MUH/ZIE/GUNG) 

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek