Lapsus
Sabtu 15 November 2025 14:43
Kuliah Umum Universitas Yuppentek Indonesia (UYI) digelar di Aula Vidyaloka Kampus UYI menghadirkan narasumber nasional. (FOTO: BantenExpres)
\"Share

BANTENEXPRES - Universitas Yuppentek Indonesia (UYI) menggelar Kuliah Umum "Jebakan Geopolitik Global Dalam Ketahanan Ekonomi Nasional" di Kampus UYI, Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu (15/11). 

‎Kuliah Umum dengan narasumber sebagai pemateri Pengamat Intelijen dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LESPERSSI), Dr Rizal Dharma Putra, Wakil Rektor UYI Dr Bambang Kurniawan, diikuti para akademisi dan mahasiswa-mahasiswi UYI serta organisasi kepemudaan. 

‎Dalam paparanya, Rizal menyampaikan terkait kebijakan negara super power, Amerika yang merangkul negara-negara berkembang guna membendung pengaruh negeri tirai bambu, China.

‎Menurutnya, Amerika berupaya merangkul negara-negara berkembang diantaranya Indonesia, sedangkan menurut China negara Indonesia adalah jalur sutra yang menjadi jalur ekonomi menguntungkan China bila dapat dipengaruhi. 

‎"Sedangkan Rusia berupaya melakukan invasi ke beberapa negara termasuk Indonesia sedangkan Indonesia menjadi jargon di Asia hingga menjadikan Indonesia sebagai perluasan pengaruh guna mencegah monopoli ekonomi China," papar Rizal. 

‎Mengingat, lanjut dia, China sudah banyak menanamkan investasi di Indonesia hingga ekonomi Indonesia berada dititik saat ini, namun kebijakan ekonomi dari negara Amerika dan negara Rusia yang menuntut Indonesia harus melakukan defensif agar tidak mengganggu kedaulatan negara Republik Indonesia. 

‎Oleh sebab itu, Rizal mengatakan, untuk mengcounter jebakan geopolitik global terhadap ekonomi nasional tersebut salah satunya dengan meningkatkan kerjasama regional di antara negara-negara berkembang. 

‎"Untuk menghindari jebakan geopolitik global, negara-negara berkembang perlu meningkatkan kerja sama regional, diversifikasi ekonomi, dan mengembangkan kemampuan teknologi sendiri," imbuh Rizal. 

‎Sementara itu, Bambang Kurniawan memaparkan ancaman geopolitik global dalam ekonomi nasional menjadi satu hal yang harus di waspadai bagi generasi muda saat ini.

‎Menurut dia, jebakan geopolitik global (global geopolitical trap) merujuk pada situasi di mana negara-negara berkembang terjebak dalam struktur kekuasaan global yang tidak seimbang, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk mencapai ketahanan ekonomi nasional.

‎"Dalam konteks ini, jebakan geopolitik global dapat berupa ketergantungan pada negara-negara maju untuk teknologi, modal, dan pasar. Perjanjian perdagangan internasional yang tidak adil, yang menguntungkan negara-negara maju. Kontrol atas sumber daya alam oleh perusahaan multinasional," kata dia. 

‎Dirinya berpendapat, ancaman geopolitik global berdampak pada perubahan iklim dan krisis ekonomi global yang tidak proporsional terhadap negara-negara berkembang. 

‎"Kedua, akibat itu juga berdampak pada jangka panjang terhadap generasi muda di negara-negara berkembang," ujar BK panggilan akrab akademisi itu. 

‎Untuk mengantisipasi hal tersebut, BK menegaskan bahwa pemerintah perlu melakukan langkah-langkah strategis. 

‎"Seperti mengembangkan industri nasional, meningkatkan nilai tambah produk domestik. Mengurangi ketergantungan pada impor dan yang tak kalah penting adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas BK. 

‎Menurut BK, bahwa Indonesia saat ini berada di lempengan tektonik atas kebijakan dari beberapa negara adidaya seperti Amerika, Rusia dan China hingga berdampak pada negara Republik Indonesia.

‎"Kita harus punya sense of crisis atas apa yang terjadi pada negara kita, karena akan berdampak pada kehidupan Kita dimasa depan," BK menandasi. 

‎Salah satu peserta kuliah umum, Haji Idup mengapresiasi UYI yang menggelar acara tersebut dimana menurutnya sangat positif dan mengedukasi. 

‎"Kita apresiasi UYI yang hari ini menggelar kuliah umum dengan pemateri yang bagus. Saya kira ini sangat positif dan mengedukasi bagi para mahasiswa, terutama buat saya," kata Idup usai acara. 

‎Idup yang diketahui sebagai anggota Komisi III DPRD Kota Tangerang asal PPP ini berharap UYI terus menggelar agenda-agenda serupa. 

‎"Karena ini, sekali lagi sangat mengedukasi. Kiranya kedepan UYI terus menggelar kegiatan serupa dengan menghadirkan nara sumber nasional," ujar Idup tersenyum. 

‎(ZIE/GUNG)

Tentang Kami | Hubungi Kami | Redaksi | Disclaimer

PT BantenExpres Siber Media ©2018     develop by mitratek