

BANTENEXPRES - Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan menyampaikan, bahwa sarasehan kebangsaan antar Ormas dan organisasi kepemudaan bertujuan sebagai dialog lintas sektor, memperkokoh nilai-nilai kebangsaan di tengah- tengah perubahan geopolitik dunia.
Demikian disampaikan Maryono pada acara Sarasehan Kebangsaan yang mengusung tema "Merajut Asa Membangun Rasa dari Kota Tangerang untuk Indonesia", di kawasan Modern, Kota Tangerang, Jumat (19/09).
"Keragaman Indonesia, khususnya di Kota Tangerang baik suku, budaya dan agama, merupakan suatu yang rentan, untuk itu benar- benar harus menjadi pegangan dalam kehidupan beragama dan berbangsa untuk membangun asa merajut rasa bersama menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia," kata dia.
Maryono mengatakan, keberagaman masyarakat Tangerang telah ada sejak masa kolonial dan menjadi kekuatan perjuangan bangsa. Menurutnya, potensi tersebut harus terus dijaga bersama, tidak hanya oleh pemerintah daerah.
"Pembangunan tidak akan berhasil tanpa dukungan dan keterlibatan rekan-rekan NGO. Semua ini demi menghadirkan pembangunan di Kota Tangerang yang harus kita rawat bersama. Mari jaga persatuan, jangan mudah terprovokasi, dan rajut keberagaman menjadi kekuatan untuk membangun kota lebih baik," tegas Maryono.
Maryono menambahkan, ormas maupun organisasi kepemudaan lainnya memiliki potensi yang luar biasa. Menurutnya potensi tersebut mempunyai pengaruh terhadap kebijakan pembangunan Kota Tangerang.
"Karena melalui temen-temen ormas baik nasional maupun di daerah bisa tersampaikan," kata dia.
"Peran-peran Ormas di Kota Tangerang luar biasa kami sangat merasa terbantu sekali. Dan mereka menjadi mitra yang baik karena kalau tidak ada temen-temen Ormas kita juga tidak akan menjadi brand yang bisa dikenal di dunia luar," imbuh politisi PDI Perjuangan ini.
Dialog Kebangsaan yang diinisiasi oleh Forum NGO Tangerang Raya dihadiri ratusan peserta dari berbagai elemen, yakni Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama serta tamu undangan lainnya termasuk para wartawan.
Koordinator Forum NGO Tangerang Raya Saipul Basri menyampaikan bahwa pembangunan daerah yang sukses membutuhkan partisipasi aktif organisasi masyarakat dalam pengawasan yang kuat salah satunya melalui kegiatan diskusi dalam menampung aspirasi masyarakat.
"Hari ini agenda kita dalam menggagas komunikasi antar organisasi yang ada di Kota Tangerang. Tantangan terbesar adalah bagaimana kita menyatukan persepsi visi dan misi dari berbagai macam organisasi untuk satu tujuan yaitu mendukung pembangunan daerah khususnya di Kota Tangerang," tegas dia.
Ia menyebut, diskusi publik dengan Sarasehan Kebangsaan bertujuan untuk mengawal kinerja pemerintah daerah dan memastikan pembangunan kedepan berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.
"Pesan kepada seluruh organisasi yang ada, mari kita bangun sinergitas khususnya antar organisasi dalam rangka membangun komitmen terhadap kondusivitas wilayah demi mensukseskan pembangunan- pembangunan yang ada di daerah itu sendiri. Karena pemerintah tidak akan bisa berjalan, dan pemerintah tidak akan bisa bekerja sendiri," ujar Marsel sebutan aktivis ini.
Sarasehan Kebangsaan juga dihadiri akademisi dan pengamat politik KPN Adib Miftahul, anggota Banggar DPRD Kota Tangerang Anggiat Shitohang, Sekda Kota Tangerang Herman Suherman, Kepala Kesbangpol Teguh Supriatna, serta perwakilan Kemendagri.
(ZIE/MAN)
- Sebanyak 47 Orang Mantan Jaringan Radikalisme Kota Tangerang Akan Bertobat
- Terima Kunjungan PWI Pusat, Andra Soni Siap Sambut HPN 2026 di Banten
- PWI Kota Tangsel Jalin Sinergi dengan Penegak Perda
- Ditanya Tunjangan DPRD, Ini Jawaban Wali Kota Tangerang
- Antisipasi Demo Puluhan Polwan Bersiaga di Gedung DPRD Kota Tangerang
- Puncak Perayaan HUT RI, Tengku Iwan Ajak Masyarakat Jaga Persatuan
- MUI Kumpulkan Tokoh dan Ulama Banten Soal Kondisi Terkini Masyarakat Terdampak PIK 2